Rampai Harum, Lebaran sebagai
pertanda berakhirnya bulan ramadhan merupakan salah satu hari besar umat islam
yang dirayakan setiap tahun sekali bertepatan dengan tanggal 1 syawal tahun
Hijriah. Hari besar ini adalah merupakan perayaan atas kemenangan umat islam
dalam memerangi hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia selama satu bulan
penuh. Berbagai kegiatan dilakukan untuk memeriahkan suasana lebaran mulai dari
pawai takbiran dimalam harinya, saling bersilaturahmi baik antara saudara,
keluarga, kerabat sampai acara pulang kampung atau mudik.
Seperti tahun tahun sebelumnya
hari-hari menjelang ataupun setelah lebaran sebagian besar peduduk kabupaten
kotabaru yang mayoritas beragama islam banyak yang melakukan perjalan mudik
atau hanya bersilaturahmi kekerabat yang berdomisili di luar kabupaten kotabaru.
Sebagaimana letak geografis
kabupaten kotabaru yang merupakan daerah kepulauan dan dikelilingi oleh laut.
Alat tranportasi vital yang menghubungkan antar pulau dalam wilayah kab.
Kotabaru maupun daerah daerah lain disekitarnya adalah menggunakan alat penyeberangan
seperti ferry atau
kapal laut sekalipun telah tersedia tranportasi udara akan
tetapi karena keterbatasan armada dan biaya yang relative lebih mahal sebagian
besar masyarakat lebih memilih menggunakan alat tranportasi laut.
Untuk tahun 2013 sebagaimana
pantauan penulis yang ikut melakukan perjalanan pada H+3 melalui pelabuhan
ferry tanjung serdang di kab. Kotabaru dapat terlihat antrian panjang kendaraan
pada ruas jalan pelabuhan menuju dermaga hampir mencapai 1 KM, meskipun armada
ferry yang disediakan oleh ASDP telah dimaksimalkan sebanyak 4 armada dan rata-rata
waktu yang diperlukan untuk mencapai antrian tidak kurang dari 4 jam lebih, hal
ini cukup membuat beberapa masyarakat mengeluh dan berharap pemkab merealisasikan jembatan penyeberangan
sebagaimana yang telah direncanakan beberapa tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari kondisi
beberapa tahun terakhir memang tidak dapat dipungkiri bahwa keterbatasan armada
dan daya angkut KMP Ferry yang menghubungkan daratan kab kotabaru dengan
daratan Kalimantan sangat mempengaruhi kelancaran mobilitas warga masyarakat di
kedua daratan, akan tetapi kondisi ini hanya bersifat insidentil dan biasanya
terjadi pada waktu-waktu tertentu sepertinya halnya pada hari-hari besar/libur
dan itupun terangkut seluruhnya hanya saja memerlukan waktu tunggu yang lebih
lama dari hari-hari biasa/normal.
Adapun jika harus membangun jembatan
penyeberangan yang telah direncanakan oleh pemkab perlu dilakukan kajian dan
analisa yang lebih mendalam agar kelak jika terealisasi nantinya tidak akan
menimbulkan permasalahan baru di masyarakat umum sebagaimana beberapa pendapat
dari mereka yang kurang optimis terhadap pembangunan jembatan tersebut. Mereka
mengemukakan bahwa pembangunan jembatan penyebarangan belum layak jika dihubungkan
dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang lain pada saat ini, selain biaya
seperti pembangunan jembatan yang melampaui penerimaan daerah pertahunnya,
timbulnya biaya pemeliharaan yang tidak sedikit serta ketidak siapan daerah
dalam mengantisipasi pengaruh social yang akan merubah pola hidup masyarakat
terutama keamanan lingkungan dalam arti luas pelu diperhatikan terlebih dahulu.
Kemudian ketersediaan insfratruktur jalan, daya tarik daerah sebagai motivator
para investor perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan pola yang dapat
bersaing dengan daerah lain serta dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat
umum.
Posting Komentar